HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. yang lebih sempurna dari pada ciptaan lainnya. Salah satu kelebihannya adalah manusia diberi akal oleh Allah. Manusia dapat menggunakan akal tersebut dengan sebaiknya dalam menjalani hidup ini, agar hidup lebih baik dan lebih terarah.
Manusia yang berpikir tentu senang dengan keindahan. Diantaranya senang dengan keindahan seni yang merupakan hasil dari kerja tangan dan kerja akal manusia itu sendiri. Senang dengan keindahan alam yang terdapat disekitar kita, yang membutuhkan pemeliharaan dan pelestarian. Senang dengan keindahan moral yang terdapat dalam diri masing-masing manusia. Senang dengan keindahan intelektual.
Oleh karenanya, keindahan sangat baik untuk dijadikan sebagai salah satu topik dalam suatu diskusi. Dan pembahasan tentang keindahan akan lebih diperdalam pada presentase hari ini.

A.   PENGERTIAN KEINDAHAN
Pengertian keindahan menurut Liang Gie dalam bukunya Garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan) dalam bahasa inggrisnya diterjemahkan dengan beautiful, Perancis beau, Itali dan Spanyol bello. Kata-kata itu berasal dari kata Latin bellum. Akar katanya adalah bonum yang berarti kebaikan, yang kemudian mempunyai bentuk pengertian pengecilan menjadi bonellum dan terakhir dipendekkan menjadi bellum.
Selain itu dibedakan pengertian keindahan sebagai berikut:
1.    Keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya, Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah. Sedangkan Aristotelem merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
Pengertian keindahan yang seluas-luasnya:
-       Keindahan seni
-       Keindahan alam
-       Keindahan moral
-       Keindahan intelektual
2.    Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3.    Keindahan dalam arti yang terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity) keseimbangan (balance) dan kebalikan (contrast).
Dari ciri itu dapat diambil kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang beroendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan sipengamat.
Filsuf seni dewasa ini merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara pencerapan-pencerapan indera kita (beauty is unity of formal realitions of out sense perceptions).  

B.   SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN

Keindahan pada dasarnya adalah alahmiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan juga ciptaan Tuhan. Menurut Al-Qur’an, alam ini sepenuhnya milik Allah, karena Allah-lah yang menciptakan. Bahkan manusia adalah bagian dari alam itu sendiri, karena ia diciptakan bermula dari apa yang ada di alam. Al-Qur’an mengatakan:
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di dunia untuk kamu, dan Dia menghendaki (menciptakan) langit dan bumi, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS al-Baqarah, 2:29).

Allah menciptakan alam (bumi dan langit) yang indah ini untuk manusia, untuk kemakmuran, kebahagiaan dan kesejahteraan manusia. Manusia menciptakan keindahan itu sebenarnya mencontoh keindahan alam yang dianugerahkan Tuhan kepada umatnya.
Pembentukan kebudayaan dan kesenian yang mengarah pada terbentuknya peradaban yang indah, tidah dapat dilepaskan kaitannya dengan alam, karena alamiah yang menyediakan bahan yang diperlukan manusia bagi kepentingan pembentukan kebudayaan, kesenian, peradaban dan keindahan.
Sesuatu hasil seni dapat dilakukan indah apabila rangkaian dari bagian-bagiannya merupakan suatu susunan yang lengkap dan merupakan keutuhan, yang mampu menimbulkan kenikmatan.
Contoh sebuah sajak yang berjudul “Berdiri Aku”
                        Berdiri Aku
Berdiri aku di senja senyap
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai ombak
Berjulang datang ubur berkembang.

Angin pulang menyejuk bumi
Menepuk beluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun alun di atas-atas.
                                    (Amir Hamzah)
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, sajak Amir Hamzah itu buah kesusasteraan yang sangat sempurna.

 Hal-hal yang mendorong seniman mencipta keindahan ialah antara lain adanya protes jiwa seniman dalam melihat kejanggalan, kakekaguman seniman atau kebesaran Tuhan, keinginan seniman memberikan bentuk dan keindahan suatu kelompok sosial, dan lain-lain.
Menurut aliran Romantik, keindahan hanya bersumber pada jiwa seniman yang memiliki kemampuan negatif, kemampuan untuk selalu dalam keadaan ragu-ragu, tidak menentu dan sebagainya. Seniman yang tidak memiliki kemampuan negatif, tidak dapat menciptakan keindahan.


C.   KEINDAHAN DALAM ISLAM

Imam al-Ghazali berkata: “kepunyaan Allah-lah keindahan, keagungan dan kebesaran. Kesempurnaan dan kesucian tidak dapat disandangkan dan dibayangkan kecuali hanya untuk Allah sendiri, Yang Maha Esa, Yang Maha Benar, Yang Memililiki Keluhuran dan Kemuliaan.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah sendiri, Yang Maha Suci dari kekurangan, cacat dan cela.

Yang indah secara mutlak hanyalah Dia Yang Maha Esa.
Yang tiada sekutu bagi-Nya
Yang Tunggal, tiada yang menandingi-Nya
Tempat bergantung, tiada yang menentang-Nya
Yang Maha Kaya, Yang tiada berkeperluan
Yang menentukan hukum, tiada yang menolak hukum-Nya
Yang menetapkan keputusan, tiada yang dapat menggugat-Nya
Yang orang-orang arif, yang sempurna kearifan-Nya mengaku tak mampu mengetahui-Nya
Yang puncak kenabian para Nabi, mengaku tak dapat menyifati-Nya, sebagaimana mestinya, katanya:
“Aku tak dapat menghinggakan pujian untuk-Mu sebagaimana Engkau puji diri-Mu sendiri”.

Yang dimaksud dengan keindahan (al-jamal), disini adalah kesempurnaan Ilahi. Kepunyaan-Nya-lah keindahan dan kesempurnaan. Seluruh nama-Nya baik dan semua sifat-Nya sempurna. Allah Maha Sempurna, mencintai orang yang berusaha untuk memperoleh kesempurnaan, dengan menghiasi diri dengan iman, bersolek dengan akhlakul karimah, berbekal dengam takwa, berdandan dengan taat dan mencari keluhuran dengan tawadhu.
Allah itu indah, dan diantara keindahan perbuatan-Nya ialah kasih sayang dan kelemahlembutan-Nya, karena Dia memberi tugas yang ringan, tetapi memberi pahala yang banyak, memberi tempo kepada orang-orang yang melanggar, agar bertobat dan penyantun terhadap orang-orang yang berdosa.
            Firman-Nya:
“Kalau sekiranya Allah menyiksa manusia karena kesalahan yang diperbuatnya, niscaya tidak ada makhluk yang bergerak pun yang tinggal di muka bumi itu, namun Allah menangguhkan siksa mereka sampai pada batas masanya yang telah ditentukan”. (QS Fathir:45).
   

D.   HAL-HAL YANG BERSANGKUTAN DENGAN KEINDAHAN

1.    Nilai Estetik

Dalam rangka teori umum tentang pengertian nilai keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubugan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nalai estetik. Nilai estetik adalah kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia, sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok.
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti ketidakbenarannya.
Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif, atau ada yang membedakan nilai perorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting ialah nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk suatu hal lainnya. Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

           
2.    Renungan

Renungan berasal dari kata renung. Merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkin sesuatu secara mendalam. Renungan adalah hasil merenung.
Renungan atau pemikiran yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah yang berhubungan dengan keindahan. Setiap hasil seni lahir dari hasil renungan. Tanpa direnungkan hasil seni tidak mencapai keindahan.
Allah sendiri telah memberi dorongan kepada manusia untuk memikirkan alam semesta, mengadakan keindahan ciptaan-Nya dan mengungkapkan hukum-Nya di alam semesta.

3.    Keserasian

Keserasian berasal dari kata serasi. Serasi dari kata dasar rasi artinya cocok , sesuai, atau kena benar. Kata cocok, sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduaimbang.n, pertentangan, ukuran dan seimbang. Perpaduan misalnya: orang berpakaian antara kulit dan warna yang dipakai cocok.
Dalam berpakain sangat diutamakan keserasian antara warna, bentuk serta potongan tubuh. Atau dapat juga kita kagum atas kecantikan wanita atau kebagusan pria pada waktu duduk. Hampir semua orang memandang kearah wanita atau pria yang dikagumi semua yang hadir itu. Tetapi setelah berdiri, semua orang mengeluh “sayang” karena tinggi orang itu tidak sesuai dengan harapannya, ternyata terlalu pendek. Hal seperti itu menyatakan ukuran. Jadi keserasian sangat erat kaitannya dengan keindahan, karena keserasian akan melahirkan keindahan.


4.    Kehalusan

Kehalusan berasal dari kata halus, artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban.
Halus bagi manusia itu sendiri ialah berupa sikap, yakni sikap halus. Sikap halus adalah sikap lembut dalam menghadapi orang. Lembut dalam pengucapan kata-kata, lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya.
Halus itu berarti sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil, maupun dalam masyarakat luas. Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Sebab itu orang yang bersikap halus atau lembut biasanya suka memperhatikan kepentingan orang lain dan suka menolong orang lain. Sikap lembut juga dimiliki orang yang bersikap rendah hati. Karena orang yang bersikap rendah hati adalah orang yang halus tutur bahasanya, sopan tingkah lakunya. Jadi orang yang bersikap halus indah dipandang.