KUMPULAN TUGAS TARBIYAH, BAHASA INGGRIS DAN FILE PRIBADI

Assalamu Alaikum dan Selamat Datang…!.

KUMPULAN TUGAS TARBIYAH, BAHASA INGGRIS DAN FILE PRIBADI

Jika ada yang merasa filenya tercopy paste atau materi tidak sesuai, saya dengan penuh hormat meminta maaf.

KUMPULAN TUGAS TARBIYAH, BAHASA INGGRIS DAN FILE PRIBADI

Silahkan Melihat-lihat barangkali saja ada yang menarik, hehehegg….

KUMPULAN TUGAS TARBIYAH, BAHASA INGGRIS DAN FILE PRIBADI

Anda sedang mencari tugas mengenai tugas tarbiyah? Mungkin ini bisa membantu….

KUMPULAN TUGAS TARBIYAH, BAHASA INGGRIS DAN FILE PRIBADI

Kritik dan saran bisa anda kirimkan ke https://plus.google.com/+MarconiKamal/posts atau fadilmarco@yahoo.com .

Contoh Laporan PPL STAIN Parepare


Dibawah ini merupakan contoh dari format laporan PPL yang saya kerjakan,


BAB I
PENDAHULUAN
A.              LATAR BELAKANG
             Pendidikan merupakan salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi Indonesia di masa yang akan datang, yang diharapkan dapat membentuk manusia berkualitas baik dari segi keintelektualannya maupun segi ahlak dan budi pekertinya serta dapat memilikki rasa tanggung jawab serta memiliki daya saing dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa menstimulir dan menyertai perubahan-perubahan dan perkembangan umat manusia dan berupaya untuk senantiasa mengantar dan membimbing perubahan dan perkembangan hidup serta kehidupan manusia. Perkembangan pendidikan tidak pernah terlepaskan dari peranan dan kualitas pendidik atau yang lebih sering disebut guru. Guru berdasarkan definisi KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah orang yang berprofesi untuk mengajar. Dalam hal ini, guru diartikan sebagai orang yang terlibat dengan aktivitas-aktivitas mendidik baik dari segi spiritual dan emosional peserta didik maupun juga aktif terlibat didalam pengajaran ilmu dan pengembangan wawasan anak didik.
Perkembangan guru di Indonesia pada beberapa tahun terakhir ini, telah digemparkan dengan banyaknya isu-isu mengenai rendahnya mutu dan kualitas guru. Menyikapi hal ini, telah begitu banyak usaha untuk meningkatkan kualitas guru dan pendidikan guru telah dilaksanakan dengan berbagai bentuk pembaharuan pendidikan, misalnya proyek perintis sekolah pembangunan, pengajaran dengan sistem modul, pendekatan pengajaran yang bervariasi dan segala bentuk usaha yang lainnya. Namun hal yang perlu disadari adalah mencetak guru yang berkualitas tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, perlunya pendidikan yang intensif kepada para calon guru adalah hal yang paling utama. Oleh karena itu, saat ini pemerintah telah menggalakkan berbagai lembaga untuk melatih para calon guru baik dari segi keilmuan maupun segi afektifnya guna menciptakan guru yang profesional.
STAIN Parepare adalah salah satu lembaga berbasis islami yang menyediakan dan membuka suatu wadah dimana calon-calon guru belajar dan melatih kemampuan baik dari segi keilmuan maupun strategi mengajar yang dimilikinya hingga akhirnya dapat menjadi seorang guru yang berkualitas. Jurusan tarbiyah di STAIN Parepare adalah jurusan yang yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga pendidik/guru profesional di madrasah dan sekolah umum yang berorientasi keislaman, dan menyiapkan tenaga peneliti alam bidang pendidikan dan bahasa dimana terdiri dari tiga program pendidikan yakni: Program Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Program Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Program Pendidikan Agama Islam (PAI).
Tujuan tersebut dapat diwujudkan jika dilakukan secara profesional, dengan membekali mahasiswa seperangkat ilmu dan pengalaman, baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Pengalaman teoritis telah diberikan melalui sistem perkuliahan dalam berbagai ilmu seperti ilmu agama islam, ilmu bahasa, ilmu kependididkan, psikologi, ilmu keguruan, serta ilmu penunjang lainnya. Sedangkan pengalaman praktis diberikan melalui kegiatan praktik lapangan.
Praktik Pengalaman Lapangan di STAIN Parepare adalah suatu program tahunan bagi mahasiswa jurusan Tarbiyah yang telah memenuhi sejumlah untuk diutus ke sekolah-sekolah atau madrasah untuk mengaplikasikan segala apa yang telah dipelajarinya selama di bangku perkuliahan dan beradaptasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan. Apabila dipandang dari sudut kurikulum, PPL adalah suatu program mata kuliah proses belajar-mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru. PPL dirancang untuk menyiapkan mahasiswa calon guru untuk memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang menyeluruh dan terpadu, sehingga setelah mahasiswa tersebut menjadi guru, mereka dapat mengemban tugas dan tanggung jawabnya secara profesional. Sebagaimana pepatah Inggris mengatakan: ‘Practice makes perfect’ yang berarti teori tanpa adanya aplikasi/praktek takkan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan mampu untuk memaksimalkan kemampuan mahasiswa dalam teori yang telah dimilikinya serta membawa mahasiswa kedunia pendidikan yang sebenarnya agar dapat mengetahui situasi, tantangan serta masalah-masalah yang ada untuk nantinya dapat merumuskan gagasan-gagasan serta solusi-solusi yang terbaik dan juga dapat menjadi bekal yang berharga pada saat telah benar-benar bergelut di dunia keguruan.
Mengingat pentingnya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini diharapkan agar kegiatan seperti ini akan selalu diadakan dan disempurnakan lagi karena disinalah para calon guru dapat belajar mengenai siapa sebenarnya yang disebut sebagai seorang guru?, bagaimana tugas dan tanggung jawabnya?, apa tantangan dan masalah yang dihadapinya?, serta bagaimana seorang guru dapat dikatakan sebagai guru yang profesional. Semoga dengan pembelajaran ini dapat mengantarkan para calon guru tersebut menjadi guru yang berkualitas, berakhlak, beragama dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya serta rasa nasionalisme terhadap nusa, bangsa dan negara.

B.      RUANG LINGKUP
Ruang lingkup (rangkaian) dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri dari :
1.   Pembekalan PPL Pada tanggal 27, 28 dan 29 Desember 2012 yaitu pada hari Kamis, Jum’at dan Sabtu.
2.   Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) meliputi:
a.    Kegiatan Orientasi dan observasi di sekolah/madrasah yanitu dalam hal ini SMP Negeri 10 Parepare yang berlangsung selama sepekan terhitung mulai tanggal 8 hingga tanggal 12 Januari 2013 yaitu pada hari Selasa hingga hari Sabtu.
b.   Kegiatan observasi pembelajaran di kelas yang berlangsung pada hari Sabtu tanggal 11 Januari 2013 di kelas VIII.4.
c.    Kegiatan Praktik pembelajaran di kelas yang pelaksanaanya dilakukan selama sembilan kali pertemuan selama 5 pekan di kelas VIII.2.
d.   Kegiatan administrasi sekolah.
3.   Kegiatan Penyusunan laporan.










BAB II
TUJUAN, SIGNIFIKAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
            Praktik Pengalaman Lapangan jurusan Tarbiyah di STAIN Parepare memiliki berbagai tujuan dan kegunaan kegiatan yang ingin dicapai, berikut penjabarannya.
A.  Tujuan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam praktik pengalaman lapangan ini sebagai berikut:
1.     Melahirkan pribadi yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam pembentukan propesi guru pendidikan agama Islam, bahasa Arab, dan guru bahasa Inggris
2.     Melatih dan meningkatkan kompetesi keguruan mahasiswa agar dapat terampil dalam melaksanakan tugas-tugas pendidikan, baik yang bersikap edukatif, maupun administratif.
3.     Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk dapat memahami keberadaan lembaga pendidikan dengan segala peramasalahannya, baik yang berhubungan dengan proses pembalajaran maupun pengelolaan sekolah atau madarash secara umum,
4.     Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai calon guru, sehingga benar-benar menjadi lulusan kependidikan yang siap terjun di masyarakat khususnya dunia kependidikan.
5.     Menjalin kerja sama edukasional dengan lembaga sebagai mitra dalam penyelangggaran Tri Darma Perguruan Tinggi.
B.  Signifikan/Kegunaan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
1.       Bagi Mahasiswa
a.    Memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai pembelajaran bidang studi bahasa Inggris khusunya dari segi praktek pengajaran.
b.   Memberikan pengalaman dan pengetahuan berkaitan dengan situasi sekolah yang sebenarnya, mulai dari peraturan-peraturan yang harus dipatuhi hingga pembuatan perangkat pembelajaran.
c.    Membantu psikologi dan pribadi mahasiswa PPL dalam menghadapi tantangan yang dunia pendidikan yang semakin menuntut keprofesionalan guru.
2.       Bagi Sekolah
a.    Memperoleh kesempatan untuk berperan serta menyiapkan dan membentuk calon guru/calon tenaga kependidikan Islam yang kompeten.
b.   Memperoleh bantuan tenaga, ilmu dan pemikiran untuk pengembangan sekolah/madrasah.
3.       Bagi Jurusan Tarbiyah
a.    Memperoleh umpan balik (feedback) dari pengalaman mahasiswa praktik terhadap perkembangan kependidikan di lapangan bagi penyesuaian dan pengembangan program akademik Jurusan Tarbiyah.
b.   Meningkatkan kerjasama dengan sekolah/madrasah latihan untuk pengembangan Tri Darma Perguruan Tinggi.












BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Pelaksanaan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan oleh Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare yang berlokasikan di SMP Negeri 10 Parepare dimulai pada hari Senin, tanggal 7 Januari 2013. Berikut ini akan dipaparkan beberapa komponen yang terkait dengan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan mulai dari situasi umum lokasi kegiatan hingga pada situasi waktu pelaksanaan kegiatan PPL ini.
A.  Situasi Umum SMP Negeri 10 Parepare
SMP Negeri 10 Parepare adalah salah satu sekolah menengah pertama (SMP) yang terbilang favorit di kota Parepare. Memiliki prestasi sekolah yang baik dan juga menerapkan kedispilinan yang tinggi. Sekolah ini terletak di Jl. Bau Massepe No. 206, kelurahan Ujung Sabbang, kecamatan Ujung, Kotamadya Parepare, Telp. (0421) 21331, kode pos: 91114, alamat email: info.smp10parepare.sch.id, website: http://smpn10parepare.sch.id dan dipimpin oleh pemimpin yang karismatik serta memiliki kedisplinan yang tinggi, beliau adalah Tri Astoto, S.Pd.,M.Pd.
Sekolah ini memiliki letak cukup strategis dimana dekat dengan perkantoran dan pusat-pusat perbelanjaan. Selain itu, sekolah ini adalah satu dari sedikit sekolah di Parepare yang berkonsentrasi penuh terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dan merupakan satu-satunya sekolah di Parepare yang terpilih untuk menjadi wakil dalam perlombaan Adiwayata (penghargaan yang serupa dengan Adipura untuk tingkat kota/kabupaten). Dengan semboyan “Go Green”, setiap siswa diminta untuk menjaga lingkungan dan mengadakan program “Tiga sampah untuk satu anak” dimana setiap siswa setiap sebelum pulang kerumah harus memungut minimal tiga sampah yang ada di sekolah. Selain itu, setiap siswa juga harus mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sesuai dengan tata tertib siswa dan tata karma.
B.  Situasi Peserta Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Peserta PPL yang ditempatkan di sekolah ini yaitu berjumlah enam mahasiswa yang berlatar belakang Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) akan tertera dalam tabel berikut ini :
Tabel 1.      Peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
No.
NIM
Nama Mahasiswa
Prodi
1
09.091.114
Hasnawati Hasan
PAI
2
09.091.115
Sakinah
PAI
3
09.093.067
Marconi
PBI
4
09.093.166
Hartati
PBI
5
09.093.171
Saharia
PBI
6
09.093.204
Bahri
PBI

Inilah adalah kali pertama mahasiswa dari STAIN Parepare setelah hampir beberapa tahun absen mengadakan Praktik Pengalaman Lapangan  (PPL) di SMP Negeri 10 Parepare. Hal ini menjadi salah satu tantangan dan motivasi tersendiri bagi para peserta PPL untuk menunjukkan kinerja yang terbaik agar dapat memberikan kesan serta hasil yang memuaskan. Peserta PPL disambut dengan ramah di sekolah ini. Para guru, staf pegawai, siswa, security hingga pengurus kantin sangat membantu peserta PPL mulai dari proses adaptasi, pembuatan perangkat pembelajaran, hingga masa praktek mengajar. Hal itulah yang selalu mendorong dan menimbulkan semangat dan motivasi peserta PPL dalam mengajar serta melaksanakan tugas di sekolah hingga berakhirnya masa kegiatan.
Selama berada di sekolah ini para peserta PPL ditempatkan di Perpustakaan untuk mempersiapkan segala sesuatunya selama program PPL berlangsung baik dari mempersiapkan metode dan strategi pembelajaran maupun perangkat pembelajaran. Selain itu sesuai dengan anjuran Kepala Sekolah, peserta PPL diwajibkan untuk datang setiap hari sebelum pukul 07.15 WITA untuk merampungkan bahan ajar, berkonsultasi dengan guru pamong mengenai metode pembelajaran, mengevalusi kinerja peserta PPL serta melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat administratif. Dalam hal ini, kegiatan administratif yang dilaksanakan oleh peserta PPL adalah ikut serta dalam visi dan misi sekolah dimana berupa penyusunan dan perbaikan tata letak buku-buku serta pemberian label pada buku-buku PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) di Perpustakaan dalam rangka mensukseskan penilaian sekolah dalam lomba Adiwiyata.
Kewajiban lain yang diemban oleh para peserta PPL adalah mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih setiap senin pagi jam 07.00 WITA serta mengikuti pelaksanaan kegiatan “Jabat Tangan” yang diadakan setiap pagi sebelum jam pertama dimulai. Jadwal peserta PPL disesuaikan dengan jadwal PIKET guru pamong.
C.  Situasi Dosen Pembimbing dan Guru Pamong
Selama kagiatan PPL berlangsung, dosen pembimbing dan guru pamong adalah hal yang sangat penting dan merupakan tauladan-tauladan yang paling mendukung para peserta PPL, adanya bimbingan, arahan-arahan serta kritikan yang bersifat konstruktif telah memberi sumbangsih besar dalam kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini. Dalam pelaksanaan PPL ini, Peserta PPL didampingi oleh seorang dosen pembimbing yang berfungsi untuk memberikan bimbingan kepada peserta PPL didalam penyusunan perangkat pembelajaran dan materi ajar sesuai dengan pedoman yang berlaku, membimbing metode-metode dan teknik pembelajaran agar peserta PPL dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran selama masa Praktik mengajar. Selain itu dosen pembimbing juga bertugas untuk meninjau, memonitor, dan mengobservasi pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan, berkoordinasi dengan peserta PPL didalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi didalam pelaksanaan kegiatan dan juga melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PPL dengan memberikan penilaian kepada mahasiswa.
Selain dosen pembimbing, Mahasiswa PPL juga didampingi oleh seorang guru pamong yang merupakan guru bidang studi yang diusulkan oleh kepala sekolah kepada Jurusan sesuai dengan bidang studi yang diampunya dan memiliki jenjang pendidikan minimal sarjana strata (S1). Guru pamong inilah yang mengarahkan mahasiswa untuk mengenal situasi dan kondisi sekolah/madrasah, membimbing pembuatan perangkat pembelajaran dan materi ajar, mengatur jadwal pelaksanaan pembelajaran oleh mahasiswa, mengatur pembagian tugas dalam kegiatan akademik dan ekstrakurikuler serta melakukan evaluasi atau penilaian terhadap mahasiswa.
1.     Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing penulis bernama Amzah Selle, M. Pd. adalah salah satu dosen  bahasa Inggris tetap di STAIN Parepare. Beliau lahir Suppa, 31 Desember 1967. Beliau tinggal di BTN PEPABRI blok F4/22. Beliau merupakan dosen yang memiliki kharisma dan berwibawa sehingga banyak mahasiswa yang segan kepada beliau. Latar belakang pendidikan beliau yaitu Strata 2 (Magister), jurusan Tarbiyah di IAIN Alauddin Ujung Pandang. Beliau ditetapkan sebagai dosen STAIN pada tahun 1992 dan mulai tahun 2010 hingga sekarang jabatan beliau adalah ketua Program studi Bahasa Inggris (PBI). Beliau juga merupakan salah satu tenaga pengajar di UMPAR (Universtas Muhammadiyah Parepare) mulai tahun 1993.
2.     Guru Pamong
Guru pamong yang telah mendampingi penulis selama melakukan praktik PPL di sekolah yaitu Ibu Maryati, S. Pd. Beliau lahir di Parepare, 7 Maret 1965 dan bertempat tinggal di Terminal Lapakka, Kel. Bojo Baru. Adapun latar belakang pendidikan beliau akan dijelaskan  secara singkat sebagai berikut:
Sekolah dasar:                                SDN 7 Parepare (th.1980)
Sekolah lanjutan pertama:             SMP Negeri 2 Parepare (th.1983)
Sekolah lanjutan atas:                    SMA PGRI 1 Parepare (th.1986)
Strata satu:                                     STKIP Muhammadiyah Parepare (th.1996)
Beliau merupakan salah satu guru bahasa Inggris yang memiliki kemampuan mengajar yang tidak diragukan lagi. Beliau telah terangkat menjadi guru sejak tahun 1998 dan telah memiliki banyak pengalaman mengajar dan pastinya sudah menjadi seorang guru bahasa inggris yang profesional.
D.  Silabus dan Desain Pembelajaran
1.     Silabus
Silabus yang digunakan dalam pembelajaran  bahasa Inggris di sekolah ini sesuai dengan silabus yang berasal dari Departemen Pendidikan Nasional  berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dalam silabus ini, skill atau keterampilan yang diterapkan yaitu mencakup ke empat skill dalam bahasa inggris yang integratif yaitu mendengarkan (listening), Berbicara (speaking), membaca (reading), dan Menulis (writing). Silabus yang digunakan ini merupakan silabus yang berkarakter dengan berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) menggunakan beberapa sumber, bahan, dan alat pembelajaran yang bisa menjadi alternatif bagi guru untuk diterapkan atau gunakan dalam pembelajaran.
2.     Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran merupakan perangkat pembelajaran yang  menjadi rencana dan patokan bagi guru dalam proses pembelajaran. Sebelum mengajar, seorang guru  perlu menyediakan desain pemblajaran agar proses pembelajaran menjadi terarah dan sistematis. Dalam desain pembelajaran, tercakup masalah Kompetensi Dasar, Standar Kompetensi, Indikator pembelajaran, materi-materi pokok yang diajarkan,  langkah-langkah kegiatan pembelajaran, metode/tekhnik pembelajaran, sumber/referensi dan instrumen penilaian serta aspek-aspek penilaian selama proses pembelajaran.
Selama praktik mengajar, Mahasiswa PPL menggunakan rencana proses pembelajaran dengan berbasis karakter dimana RPP ini dilengkapi dengan sifat-sifat karakter yang dapat diterapkan oleh guru dan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Satu hal yang menjadi ciri khas dari sekolah berbasis lingkungan hidup termasuk di SMP Negeri 10 Parepare yakni didalam setiap kompetensi dasar ada satu atau dua indikator pencapaian hasil belajar dengan berdasar pada materi lingkungan hidup. Materi-materi ini berintegrasi dengan materi mata pelajaran sehingga diharapkan siswa selain mampu menguasai bidang studi terkait juga dapat memperkaya wawasannya mengenai lingkungan hidup serta juga mampu mengamalkannya.
E.  Metode, Strategi dan Pendekatan yang diterapkan
Dalam pembelajaran, metode, strategi dan pendekatan sangat diperlukan agar proses pembelajaran menjai efektif, dan menyenangkan serta tidak membosankan bagi siswa. Metode juga sangat dibutuhkan  untuk membangun motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Metode, strategi dan pendekatan yang digunakan oleh Peserta PPL dalam setiap pembelajaran bervariasi dan disesuaikan dengan materi yang dibawakan pada proses pembelajaran. Diantara beberapa metode, strategi, maupun pendekatan yang disajikan dalam proses pembelajaran diantaranya yaitu Contextual Teaching Learning (CTL), Cooperative learning dan Audio-Lingual Method.
F.   Evaluasi Proses Pembelajaran dan Kegiatan praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
1.     Evaluasi Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, tidak terlepas dari yag namanya evaluasi atau penilaian terhadap hasil dari proses pembelajaran. Tanpa adanya evaluasi yang diawali oleh penilaian, maka poses pembelajaran tidak akan diketahui apakah tercapai standar yang seharusnya dicapai dalam suatu mata pembelajaran utamanya pelajaran bahasa inggris yang diajarkan oleh Mahasiswa PPL. Dengan evaluasi pula seorang guru akan mampu mengetahui perbedaan kemampuan siswanya serta bisa meningkatkan cara mengajarnya agar siswa mampu lebih termotivasi untuk belajar dan mengembangkan kemampuannya.
Selama proses pelaksanaan pembelajaran, mahasiswa praktek telah melakukan evaluasi dengan memberikan ulangan harian I untuk kelas VIII.2 Selain itu, mahasiswa PPL juga melakukan evaluasi dengan menanyakan kepada peserta didik tentang materi yang telah dipelajari. Hal ini dapat memudahkan mahasiswa PPL untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menangkap pelajaran yang telah disajikan sebelumnya.
2.     Evaluasi Kegiatan Praktik Pengalaman lapangan (PPL)
Kegiatan PPL yang telah dilaksanakan kurang lebih dua bulan ini ( 07 Januari – 04 Maret 2013) sangat memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan kepada seluruh peserta PPL baik dari segi pengalaman praktik mangajar maupun dari pengetahuan akan penyusunan perangkat pembelajaran dan situasi guru yang sebenar-benarnya.
G. Situasi dan Waktu Pelaksanaan Praktik Pengalaman lapangan (PPL)
Waktu pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan oleh jurusan Tarbiyah STAIN Parepare dimulai pada tanggal 7 Januari tahun 2013 dengan dimulai kegiatan observasi sekolah selama sepekan dan penyusunan perangkat pembelajaran yang juga dilaksanakan  selama sepekan kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelas untuk pembelajaran. Kegiatan ini berlangsung selama ±2 bulan dengan jumlah pertemuan tatap muka selama 9 kali pertemuan hingga penarikan pada hari Senin, tanggal 4 Maret 2013.   

















BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
A.  PERMASALAHAN PPL
        Ada dua faktor yang menjadikan adanya berbagai permasalahan dalam proses praktik pengalaman lapangan (PPL), yaitu:
1.     Faktor dari dalam
      Faktor keterbatasan pengalaman dan pengetahuan dalam proses belajar mengajar khusunya penerapan metode dan strategi mengajar sangat dirasakan oleh peserta PPL, begitu pula dalam penyampaian materi pelajaran dan manajemen kelas.
2.     Faktor dari luar
a.      Motivasi siswa
Motivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam menumbuhkan suasana belajar yang komunikatif dan produktif  masih kurang. Kekurangan ini disebabkan karena minat belajar bahasa Inggris dari siswa itu sendiri sangat kurang. Contoh nyata yang didapatkan penulis adalah hasil beberapa percakapan singkat dengan beberapa siswa VIII.2 yang kesimpulannya adalah bahasa Inggris adalah bahasa yang sulit untuk dipahamai dan dikuasai.
b.     Kesulitan dalam memilih dan menetukan metode yang tepat.
Kesulitan ini terjadi karena daya serap siswa berbeda terhadap materi pelajaran. Sebagian siswa memiliki daya serap yang baik terhadap materi pelajaran, tetapi perlu disadari banyak pula siswa yang kurang tanggap terhadap materi pelajaran. Hal ini juga diperparah dengan jumlah siswa yang berjumlah lebih dari 35 orang dengan ruangan yang cukup sempit (ada beberapa orang siswa yang duduk bertiga) dan jam pelajaran yang berlangsung pada jam terakhir sehingga banyak siswa yang tidak mendengarkan guru pada saat menjelaskan akibat ramai dan gerahnya suasana di dalam kelas. Salah satu contoh penggunaan metode mengajar yang kurang cocok menurut penulis berdasarkan pengalaman mengajar di kelas VIII.2 yakni penggunaan games-games yang melibatkan physical response yang semula dianggap mampu membantu siswa untuk lebih bersemangat mengikuti pelajaran yang berlangsung serta memfokuskan diri terhadap pelajaran tetapi pada penerapannya siswa justru menjadi gaduh didalam kelas dan kurang dapat terkontrol.

B.    PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
            Dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul selama proses kegiatan PPL ini, ada beberapa pendekatan pemecahan masalah yang dilakukan agar masalah ini tidak berlarut-larut dan dapat mempermudah jalannya Proses PPL ini. Diantaraya sebagai berikut :
1.     Memberikan motivasi dan perhatian khusus pada siswa dan selalu memonitor perkembangan belajar siswa.
2.     Menggunakan metode belajar yang berbeda karena siswa yang dihadapi beragam, dalam hal ini setiap siswa mempunyai perbedaan yang mendasar termasuk cara belajar.
3.     Mempersiapkan materi pelajaran yang hendak diajarkan dengan sebaik mungkin dan menentukan metode yang akan digunakan sehingga proses belajar mengajar berjalan lancar.
4.     Tidak hanya berdiskusi dan konsultasi dengan dosen pambimbing dan guru pamong tetapi juga dengan sesama peserta PPL. Karena antara peserta PPL yang satu dengan peserta PPL yang lainnya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda, maka jika peserta PPL yang lain mengalami kesulitan sangat perlu diadakan diskusi kecil untuk membahas kesalahan dan kesulitan yang dialami, karena dengan jalan diskusi maka diharapkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peserta yang lain tersebut bisa mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh peserta PPL yang bersangkutan.
5.     Mengubah metode proses belajar mengajar menjadi metode yang lebih bervariasi dan unik maka diharapkan siswa yang bersangkutan akan lebih berkonsentrasi dan bergairah mengikuti pelajaran.














BAB V
PENUTUP
A.              KESIMPULAN
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) telah memberikan banyak kontribusi bagi seluruh mahasiswa utamanya penulis dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman untuk menjadi seorang tenaga pengajar yang handal dan mampu mengatasi masalah-masalah pendidikan yang dihadapi selama melakukan proses pembelajaran. Sebagai calon tenaga pendidik, perlu diberikan banyak bekal dan kompetisi yang sangat mendukung berupa pengalaman dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan beradaptasi dengan calon peserta didik yang akan dijumpainya kelak.
Dalam Praktik Pengalaman Lapangan, Penulis dihadapkan pada suatu permasalahan yang bersumber dari peserta didik tepatnya di SMP Negeri 10 Parepare dan dituntut untuk memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi agar masalah-masalah seperti ini kelak akan menjadi suatu gambaran dalam mengatasi masalah peserta didik dan tidak mengalami kewalahan dalam permasalahan yang serupa.
Mengingat penting dan sangat bergunanya kegiatan seperti ini maka seluruh mahasiswa yang merupakan calon tenaga pendidik perlu mengikuti kegiatan seperti ini.

B.              SARAN
Dalam Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini, tentunya mendapatkan hambatan dan pendukung dalam pelaksanaannya sehingga penulis berinisiatif untuk memberikan saran-saran yang dapat menjadi  pertimbangan untuk pelaksanaan PPL kedepannya yang lebih baik sebagai berikut :
Panitia PPL:
1.   Peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebaiknya dibekali banyak hal baik itu dari materi, metode, strategi dan hal-hal lain yang dibutuhkan sebelum dilepas ke lokasi PPL seperti pembekalan yang cukup mengenai cara-cara pembuatan perangkat pembelajaran, bahan dan media ajar serta hal-hal yang dibutuhkan peserta dalam pelaksanaan PPL.
2.   Penempatan peserta PPL di sekolah/madrasah harusnya dapat lebih disesuaikan dengan kualitasnya atau melalui beberapa pertimbangan-pertimbangan yang lebih matang demi kesiapan para peserta maupun sekolah itu sendiri.
Sekolah:
1.     Akses kepada peminjaman/penggunaan sarana dan prasarana dalam kegiatan praktek belajar mengajar sebaiknya dapat lebih ditingkatkan lagi.
2.     Pemberian arahan-arahan dari para guru-guru maupun pihak-pihak yang ada didalam sekolah secara berkesinambungan baik itu berupa strategi dan teknik mengajar maupun arahan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat administrasif agar nantinya mahasiswa PPL dapat memiliki target dan mencapainya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sekolah.
3.     Sesuai dengan hasil pengamatan penulis, ada banyak siswa yang memiliki potensi yang baik dalam mata pelajaran bahasa Inggris oleh karena itu peran serta dari para guru mata pelajaran dalam hal pengembangan dan eksploitasi pengetahuan bahasa Inggris siswa sangatlah dibutuhkan. Misalnya dengan mengadakan English meeting ataupun English club setiap minggunya ataukah dapat pula berupa kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang minat siswa lebih mendalam mengenai bahasa Inggris.