A. Pengertian Aqsamul Qur’an
Menurut bahasa, Aqsam merupakan bentuk jamak dari kata Qasam yang berarti Sumpah. Sedangkan secara menurut istilah Aqsam dapat diartikan sebagai ungkapan yang dipakai guna memberikan penegasan atau pengukuhan suatu pesan dengan menggunakan kata-kata Qasam atau dapat juga diartikan yaitu suatu kalimat yang memberi penegasan atau Ta’qid terhadap berita atau tuntunan yang disampaikan. Kalau demikian maka yang dimaksud dengan Aqsamul Qur’an adalah salah satu dari ilmu-ilmu tentang al-Qur’an yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah, dan rahasia sumapah-sumpah Allah swt yang terdapat dalam al-Qur’an.
Selain pengertian diatas, Qasam dapat pula diartikan dengan gaya bahasa al-Qur’an menegaskan atau mengukuhkan suatu pesan atau pernyataan menyebut nama Allah swt atau ciptaan-Nya sebagai muqsam bih.
B. Unsur-unsur Aqsamul Qur’an
Aqsamul Qur’an terbagi menjadi tiga unsur yaitu adat Qasam, Muqsam bih dan Muqsam ‘alaih.
1. Adat Qasam adalah sighat yang digunakan untuk menunjukkan Qasam, baik dalam bentuk fi’il maupun huruf seperti ba, ta, dan wawu sebgaai pengganti Fi’il Qasam. Adat Qasam yang banyak dipakai dalah wawu , sebagaimana firman Allah swt:
Huruf ba’. Seperti yang terdapat dalam surat An-Nahl ayat 38 :
وَأَقْسَمُواْ بِاللّهِ ....... ( النحل: ٣٨ )
Artinya : “Mereka bersumpah dengan nama Allah”
Dengan huruf ta’ :
( ٥٧: الأنبياء ) وَتَاللَّهِ لَأَكِيدَنَّ أَصْنَامَكُم
Artinya : “Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala- berhalamu”
Dengan huruf wawu :
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى ( الليل: ١ ) Artinya : “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang)”
2. Al-muqsam bih yaitu sesuatu yang dijadikan sumpah oleh Allah swt atau lafadz yang terletak sesudah adat Qasam yang dijadikan sebagai sandaran dalam bersumpah yang juga disebut sebagai syarat. Sumpah dalam al-Qur’an ada kalanya dengan memakai nama yang Agung (Allah swt), dan ada kalanya dengan menggunakan nam-nama ciptaan-Nya.Qasam dengan menggunakan nama Allah swt dalam al-Qur’an hanya terdapat dalam tujuh tempat yaitu:
QS. Adz-dzariyat ayat 43 ; QS. Yunus ayat 53 ; QS. At-Taghabun ayat 17 ; QS. Maryam ayat 68 ; QS. Al-Hijr ayat 92 ;QS. An-Nisa ayat 65 ;QS. Al-Ma’arij ayat 40
3. Al-muqsam ‘alaih kadang juga disebut jawab Qasam. Muqsam ‘alaih merupakan suatu pernyataan yang datang mengiringi Qasam, berfungsi sebagai jawaban dari Qasam. Di dalam al-Qur’an terdapat dua Muqsam ‘alaih, yaitu yang disebutkan secara tegas atau dibunag.
Materi isi muqassam alaih itu bisa bermacam-macam, terdiri dari berbagai bidang pembicaraan yang baik-baik dan penting. Seperti :
Keterangan bahwa Rasulullah saw adalah benar-benar utusan allah :
يس. وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ. إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ (يس : ١- ٣)
Artinya : “Yaa siin. Demi. Al-Qur’an yang penuh hikmah. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul.
C. Tujuan dan Faedah Aqsam dalam Al-Qur’an
Menurut Manna al-Qhaththan, tujuan Qasam dalam al-Qur’an adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengukuhkan dan mewujudkan Muqsam ‘alaih.Karena itu,Muqsam ‘alih berupa sesuatu yang layak untuk dijadikan sumpah,seperti hal-hal yang tersembunyi,jika Qasam itu dimaksudkan untuk menetapkan kebenaran.
2. Untuk menjelaskan Tauhid atau untuk menegaskan kebenaran al-Qur’an.
Qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang masyhur untuk memantapkan dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa. Al-qur’an al-Karim diturunkan untuk seluruh manusia,dan manusia mempunyai sikap yang bermacam-macam terhadapnya. Di antaranya ada yang meragukan,ada yang mengingkari dan ada pula yang amat memusuhi. Karena itu dipakailah Qasam dalam Kalamullah,guna keraguan,melenyapkan, kesalahpahaman,menegakkan hujjah,menguatkan khabar dan menerapkan hukum dengan cara paling sempurna.
Menurut bahasa, Aqsam merupakan bentuk jamak dari kata Qasam yang berarti Sumpah. Sedangkan secara menurut istilah Aqsam dapat diartikan sebagai ungkapan yang dipakai guna memberikan penegasan atau pengukuhan suatu pesan dengan menggunakan kata-kata Qasam atau dapat juga diartikan yaitu suatu kalimat yang memberi penegasan atau Ta’qid terhadap berita atau tuntunan yang disampaikan. Kalau demikian maka yang dimaksud dengan Aqsamul Qur’an adalah salah satu dari ilmu-ilmu tentang al-Qur’an yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah, dan rahasia sumapah-sumpah Allah swt yang terdapat dalam al-Qur’an.
Selain pengertian diatas, Qasam dapat pula diartikan dengan gaya bahasa al-Qur’an menegaskan atau mengukuhkan suatu pesan atau pernyataan menyebut nama Allah swt atau ciptaan-Nya sebagai muqsam bih.
B. Unsur-unsur Aqsamul Qur’an
Aqsamul Qur’an terbagi menjadi tiga unsur yaitu adat Qasam, Muqsam bih dan Muqsam ‘alaih.
1. Adat Qasam adalah sighat yang digunakan untuk menunjukkan Qasam, baik dalam bentuk fi’il maupun huruf seperti ba, ta, dan wawu sebgaai pengganti Fi’il Qasam. Adat Qasam yang banyak dipakai dalah wawu , sebagaimana firman Allah swt:
Huruf ba’. Seperti yang terdapat dalam surat An-Nahl ayat 38 :
وَأَقْسَمُواْ بِاللّهِ ....... ( النحل: ٣٨ )
Artinya : “Mereka bersumpah dengan nama Allah”
Dengan huruf ta’ :
( ٥٧: الأنبياء ) وَتَاللَّهِ لَأَكِيدَنَّ أَصْنَامَكُم
Artinya : “Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala- berhalamu”
Dengan huruf wawu :
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى ( الليل: ١ ) Artinya : “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang)”
2. Al-muqsam bih yaitu sesuatu yang dijadikan sumpah oleh Allah swt atau lafadz yang terletak sesudah adat Qasam yang dijadikan sebagai sandaran dalam bersumpah yang juga disebut sebagai syarat. Sumpah dalam al-Qur’an ada kalanya dengan memakai nama yang Agung (Allah swt), dan ada kalanya dengan menggunakan nam-nama ciptaan-Nya.Qasam dengan menggunakan nama Allah swt dalam al-Qur’an hanya terdapat dalam tujuh tempat yaitu:
QS. Adz-dzariyat ayat 43 ; QS. Yunus ayat 53 ; QS. At-Taghabun ayat 17 ; QS. Maryam ayat 68 ; QS. Al-Hijr ayat 92 ;QS. An-Nisa ayat 65 ;QS. Al-Ma’arij ayat 40
3. Al-muqsam ‘alaih kadang juga disebut jawab Qasam. Muqsam ‘alaih merupakan suatu pernyataan yang datang mengiringi Qasam, berfungsi sebagai jawaban dari Qasam. Di dalam al-Qur’an terdapat dua Muqsam ‘alaih, yaitu yang disebutkan secara tegas atau dibunag.
Materi isi muqassam alaih itu bisa bermacam-macam, terdiri dari berbagai bidang pembicaraan yang baik-baik dan penting. Seperti :
Keterangan bahwa Rasulullah saw adalah benar-benar utusan allah :
يس. وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ. إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ (يس : ١- ٣)
Artinya : “Yaa siin. Demi. Al-Qur’an yang penuh hikmah. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul.
C. Tujuan dan Faedah Aqsam dalam Al-Qur’an
Menurut Manna al-Qhaththan, tujuan Qasam dalam al-Qur’an adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengukuhkan dan mewujudkan Muqsam ‘alaih.Karena itu,Muqsam ‘alih berupa sesuatu yang layak untuk dijadikan sumpah,seperti hal-hal yang tersembunyi,jika Qasam itu dimaksudkan untuk menetapkan kebenaran.
2. Untuk menjelaskan Tauhid atau untuk menegaskan kebenaran al-Qur’an.
Qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang masyhur untuk memantapkan dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa. Al-qur’an al-Karim diturunkan untuk seluruh manusia,dan manusia mempunyai sikap yang bermacam-macam terhadapnya. Di antaranya ada yang meragukan,ada yang mengingkari dan ada pula yang amat memusuhi. Karena itu dipakailah Qasam dalam Kalamullah,guna keraguan,melenyapkan, kesalahpahaman,menegakkan hujjah,menguatkan khabar dan menerapkan hukum dengan cara paling sempurna.