Dibawah ini merupakan contoh dari format laporan PPL yang saya kerjakan,
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang
memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi Indonesia di masa yang akan
datang, yang diharapkan dapat membentuk manusia berkualitas baik dari segi
keintelektualannya maupun segi ahlak dan budi pekertinya serta dapat memilikki
rasa tanggung jawab serta memiliki daya saing dalam menghadapi persaingan
global yang semakin ketat. Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa
menstimulir dan menyertai perubahan-perubahan dan perkembangan umat manusia dan
berupaya untuk senantiasa mengantar dan membimbing perubahan dan perkembangan
hidup serta kehidupan manusia. Perkembangan pendidikan tidak pernah
terlepaskan dari peranan dan kualitas pendidik atau yang lebih sering disebut guru.
Guru berdasarkan definisi KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah orang yang
berprofesi untuk mengajar. Dalam hal ini, guru diartikan sebagai orang yang
terlibat dengan aktivitas-aktivitas mendidik baik dari segi spiritual dan
emosional peserta didik maupun juga aktif terlibat didalam pengajaran ilmu dan
pengembangan wawasan anak didik.
Perkembangan
guru di Indonesia pada beberapa tahun terakhir ini, telah digemparkan dengan
banyaknya isu-isu mengenai rendahnya mutu dan kualitas guru. Menyikapi hal ini,
telah begitu banyak usaha untuk meningkatkan kualitas guru dan pendidikan guru
telah dilaksanakan dengan berbagai bentuk pembaharuan pendidikan, misalnya
proyek perintis sekolah pembangunan, pengajaran dengan sistem modul, pendekatan
pengajaran yang bervariasi dan segala bentuk usaha yang lainnya. Namun hal yang
perlu disadari adalah mencetak guru yang berkualitas tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan, perlunya pendidikan yang intensif kepada para calon
guru adalah hal yang paling utama. Oleh karena itu, saat ini pemerintah telah
menggalakkan berbagai lembaga untuk melatih para calon guru baik dari segi
keilmuan maupun segi afektifnya guna menciptakan guru yang profesional.
STAIN
Parepare adalah salah satu lembaga berbasis islami yang menyediakan dan membuka
suatu wadah dimana calon-calon guru belajar dan melatih kemampuan baik dari
segi keilmuan maupun strategi mengajar yang dimilikinya hingga akhirnya dapat
menjadi seorang guru yang berkualitas. Jurusan tarbiyah di STAIN Parepare
adalah jurusan yang yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga pendidik/guru
profesional di madrasah dan sekolah umum yang berorientasi keislaman, dan
menyiapkan tenaga peneliti alam bidang pendidikan dan bahasa dimana terdiri
dari tiga program pendidikan yakni: Program Pendidikan Bahasa Arab (PBA),
Program Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Program Pendidikan Agama Islam
(PAI).
Tujuan
tersebut dapat diwujudkan jika dilakukan secara profesional, dengan membekali
mahasiswa seperangkat ilmu dan pengalaman, baik yang bersifat teoritis maupun
praktis. Pengalaman teoritis telah diberikan melalui sistem perkuliahan dalam
berbagai ilmu seperti ilmu agama islam, ilmu bahasa, ilmu kependididkan,
psikologi, ilmu keguruan, serta ilmu penunjang lainnya. Sedangkan pengalaman
praktis diberikan melalui kegiatan praktik lapangan.
Praktik
Pengalaman Lapangan di STAIN Parepare adalah suatu program tahunan bagi
mahasiswa jurusan Tarbiyah yang telah memenuhi sejumlah untuk diutus ke
sekolah-sekolah atau madrasah untuk mengaplikasikan segala apa yang telah
dipelajarinya selama di bangku perkuliahan dan beradaptasi dengan pihak-pihak
yang terkait dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan. Apabila dipandang dari sudut kurikulum, PPL
adalah suatu program mata kuliah proses belajar-mengajar yang dipersyaratkan
dalam pendidikan prajabatan guru. PPL dirancang untuk menyiapkan mahasiswa
calon guru untuk memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang menyeluruh dan
terpadu, sehingga setelah mahasiswa tersebut menjadi guru, mereka dapat
mengemban tugas dan tanggung jawabnya secara profesional. Sebagaimana pepatah
Inggris mengatakan: ‘Practice makes
perfect’ yang berarti teori tanpa adanya aplikasi/praktek takkan
menghasilkan sesuatu yang maksimal. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan
mampu untuk memaksimalkan kemampuan mahasiswa dalam teori yang telah
dimilikinya serta membawa mahasiswa kedunia pendidikan yang sebenarnya agar
dapat mengetahui situasi, tantangan serta masalah-masalah yang ada untuk
nantinya dapat merumuskan gagasan-gagasan serta solusi-solusi yang terbaik dan
juga dapat menjadi bekal yang berharga pada saat telah benar-benar bergelut di
dunia keguruan.
Mengingat
pentingnya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini diharapkan agar kegiatan seperti
ini akan selalu diadakan dan disempurnakan lagi karena disinalah para calon
guru dapat belajar mengenai siapa sebenarnya yang disebut sebagai seorang guru?,
bagaimana tugas dan tanggung jawabnya?, apa tantangan dan masalah yang
dihadapinya?, serta bagaimana seorang guru dapat dikatakan sebagai guru yang
profesional. Semoga dengan pembelajaran ini dapat mengantarkan para calon guru
tersebut menjadi guru yang berkualitas, berakhlak, beragama dan menjunjung
tinggi nilai-nilai budaya serta rasa nasionalisme terhadap nusa, bangsa dan
negara.
B.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup (rangkaian) dalam kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) terdiri dari :
1.
Pembekalan PPL Pada tanggal 27,
28 dan 29 Desember 2012 yaitu pada hari Kamis, Jum’at dan Sabtu.
2.
Pelaksanaan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) meliputi:
a.
Kegiatan Orientasi dan observasi
di sekolah/madrasah yanitu dalam hal ini SMP Negeri 10 Parepare yang
berlangsung selama sepekan terhitung mulai tanggal 8 hingga tanggal 12 Januari 2013 yaitu pada hari Selasa hingga hari Sabtu.
b.
Kegiatan observasi pembelajaran di kelas yang berlangsung pada hari Sabtu tanggal 11
Januari 2013 di kelas VIII.4.
c.
Kegiatan Praktik pembelajaran di
kelas yang pelaksanaanya dilakukan selama sembilan kali pertemuan selama 5
pekan di kelas VIII.2.
d.
Kegiatan administrasi sekolah.
3.
Kegiatan Penyusunan laporan.
BAB II
TUJUAN, SIGNIFIKAN DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN KEGIATAN PRAKTIK
PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
Praktik
Pengalaman Lapangan jurusan Tarbiyah di STAIN Parepare memiliki berbagai tujuan
dan kegunaan kegiatan yang ingin dicapai, berikut penjabarannya.
A.
Tujuan Kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Adapun tujuan yang
ingin dicapai dalam praktik pengalaman lapangan ini sebagai berikut:
1.
Melahirkan pribadi yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam pembentukan propesi
guru pendidikan agama Islam, bahasa Arab, dan guru bahasa Inggris
2.
Melatih dan meningkatkan
kompetesi keguruan mahasiswa agar dapat terampil dalam melaksanakan tugas-tugas
pendidikan, baik yang bersikap edukatif, maupun administratif.
3.
Memberikan pengalaman kepada
mahasiswa untuk dapat memahami keberadaan lembaga pendidikan dengan segala
peramasalahannya, baik yang berhubungan dengan proses pembalajaran maupun
pengelolaan sekolah atau madarash secara umum,
4.
Memberikan pengalaman profesional
mahasiswa sebagai calon guru, sehingga benar-benar menjadi lulusan kependidikan
yang siap terjun di masyarakat khususnya dunia kependidikan.
5.
Menjalin kerja sama edukasional
dengan lembaga sebagai mitra dalam penyelangggaran Tri Darma Perguruan Tinggi.
B. Signifikan/Kegunaan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
1.
Bagi
Mahasiswa
a.
Memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai pembelajaran bidang studi bahasa
Inggris khusunya dari segi praktek pengajaran.
b.
Memberikan pengalaman dan
pengetahuan berkaitan dengan situasi sekolah yang sebenarnya, mulai dari peraturan-peraturan
yang harus dipatuhi hingga pembuatan perangkat pembelajaran.
c.
Membantu psikologi dan pribadi
mahasiswa PPL dalam menghadapi tantangan yang dunia pendidikan yang semakin
menuntut keprofesionalan guru.
2.
Bagi Sekolah
a.
Memperoleh kesempatan untuk
berperan serta menyiapkan dan membentuk calon guru/calon tenaga kependidikan
Islam yang kompeten.
b.
Memperoleh bantuan tenaga, ilmu
dan pemikiran untuk pengembangan sekolah/madrasah.
3.
Bagi Jurusan Tarbiyah
a.
Memperoleh umpan balik (feedback) dari pengalaman mahasiswa
praktik terhadap perkembangan kependidikan di lapangan bagi penyesuaian dan
pengembangan program akademik Jurusan Tarbiyah.
b.
Meningkatkan kerjasama dengan
sekolah/madrasah latihan untuk pengembangan Tri Darma Perguruan Tinggi.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN
Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan oleh Jurusan
Tarbiyah STAIN Parepare yang berlokasikan di SMP Negeri 10 Parepare dimulai
pada hari Senin, tanggal 7 Januari 2013. Berikut ini akan dipaparkan beberapa
komponen yang terkait dengan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan mulai dari
situasi umum lokasi kegiatan hingga pada situasi waktu pelaksanaan kegiatan PPL
ini.
A. Situasi Umum SMP Negeri 10
Parepare
SMP Negeri 10 Parepare adalah salah satu sekolah menengah pertama (SMP)
yang terbilang favorit di kota Parepare. Memiliki prestasi sekolah yang baik dan
juga menerapkan kedispilinan yang tinggi. Sekolah ini terletak di Jl. Bau
Massepe No. 206, kelurahan Ujung Sabbang, kecamatan Ujung, Kotamadya Parepare, Telp.
(0421) 21331, kode pos: 91114, alamat email: info.smp10parepare.sch.id,
website: http://smpn10parepare.sch.id dan
dipimpin oleh pemimpin yang karismatik serta memiliki kedisplinan yang tinggi,
beliau adalah Tri Astoto, S.Pd.,M.Pd.
Sekolah ini memiliki letak cukup strategis dimana dekat dengan
perkantoran dan pusat-pusat perbelanjaan. Selain itu, sekolah ini adalah satu
dari sedikit sekolah di Parepare yang berkonsentrasi penuh terhadap Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH) dan merupakan satu-satunya sekolah di Parepare yang
terpilih untuk menjadi wakil dalam perlombaan Adiwayata (penghargaan yang
serupa dengan Adipura untuk tingkat kota/kabupaten). Dengan semboyan “Go Green”, setiap siswa diminta untuk
menjaga lingkungan dan mengadakan program “Tiga
sampah untuk satu anak” dimana setiap siswa setiap sebelum pulang kerumah
harus memungut minimal tiga sampah yang ada di sekolah. Selain itu, setiap
siswa juga harus mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sesuai
dengan tata tertib siswa dan tata karma.
B. Situasi Peserta Kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL)
Peserta PPL yang
ditempatkan di sekolah ini yaitu berjumlah enam mahasiswa yang
berlatar belakang Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan
Bahasa Inggris (PBI) akan tertera dalam tabel berikut
ini :
Tabel 1. Peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
No.
|
NIM
|
Nama Mahasiswa
|
Prodi
|
1
|
09.091.114
|
Hasnawati Hasan
|
PAI
|
2
|
09.091.115
|
Sakinah
|
PAI
|
3
|
09.093.067
|
Marconi
|
PBI
|
4
|
09.093.166
|
Hartati
|
PBI
|
5
|
09.093.171
|
Saharia
|
PBI
|
6
|
09.093.204
|
Bahri
|
PBI
|
Inilah
adalah kali pertama mahasiswa dari STAIN Parepare setelah hampir beberapa tahun
absen mengadakan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) di SMP Negeri 10 Parepare. Hal ini
menjadi salah satu tantangan dan motivasi tersendiri bagi para peserta PPL
untuk menunjukkan kinerja yang terbaik agar dapat memberikan kesan serta hasil
yang memuaskan. Peserta PPL disambut dengan ramah di sekolah ini. Para guru,
staf pegawai, siswa, security hingga pengurus kantin sangat membantu peserta
PPL mulai dari proses adaptasi, pembuatan perangkat pembelajaran, hingga masa
praktek mengajar. Hal itulah yang selalu mendorong dan menimbulkan semangat
dan motivasi peserta PPL dalam mengajar serta melaksanakan tugas di sekolah hingga
berakhirnya masa kegiatan.
Selama
berada di sekolah ini para peserta PPL ditempatkan di Perpustakaan untuk
mempersiapkan segala sesuatunya selama program PPL berlangsung baik dari mempersiapkan
metode dan strategi pembelajaran maupun perangkat pembelajaran. Selain itu
sesuai dengan anjuran Kepala Sekolah, peserta PPL diwajibkan untuk datang
setiap hari sebelum pukul 07.15 WITA untuk merampungkan bahan ajar,
berkonsultasi dengan guru pamong mengenai metode pembelajaran, mengevalusi
kinerja peserta PPL serta melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat
administratif. Dalam hal ini, kegiatan administratif yang dilaksanakan oleh
peserta PPL adalah ikut serta dalam visi dan misi sekolah dimana berupa penyusunan
dan perbaikan tata letak buku-buku serta pemberian label pada buku-buku PLH
(Pendidikan Lingkungan Hidup) di Perpustakaan dalam rangka mensukseskan
penilaian sekolah dalam lomba Adiwiyata.
Kewajiban
lain yang diemban oleh para peserta PPL adalah mengikuti upacara pengibaran
bendera merah putih setiap senin pagi jam 07.00 WITA serta mengikuti pelaksanaan
kegiatan “Jabat Tangan” yang diadakan
setiap pagi sebelum jam pertama dimulai. Jadwal peserta PPL disesuaikan dengan
jadwal PIKET guru pamong.
C. Situasi Dosen Pembimbing dan Guru
Pamong
Selama
kagiatan PPL berlangsung, dosen pembimbing dan guru pamong adalah hal yang
sangat penting dan merupakan tauladan-tauladan yang paling mendukung para
peserta PPL, adanya bimbingan, arahan-arahan serta kritikan yang bersifat konstruktif
telah memberi sumbangsih besar dalam kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini.
Dalam pelaksanaan PPL ini, Peserta PPL didampingi oleh seorang dosen pembimbing
yang berfungsi untuk memberikan bimbingan kepada peserta PPL didalam penyusunan
perangkat pembelajaran dan materi ajar sesuai dengan pedoman yang berlaku, membimbing
metode-metode dan teknik pembelajaran agar peserta PPL dapat mengaplikasikannya
dalam pembelajaran selama masa Praktik mengajar. Selain itu dosen pembimbing
juga bertugas untuk meninjau, memonitor, dan mengobservasi pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan, berkoordinasi dengan peserta PPL didalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi didalam pelaksanaan kegiatan dan juga melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan PPL dengan memberikan penilaian kepada mahasiswa.
Selain
dosen pembimbing, Mahasiswa PPL juga didampingi oleh seorang guru pamong yang merupakan
guru bidang studi yang diusulkan oleh kepala sekolah kepada Jurusan sesuai
dengan bidang studi yang diampunya dan memiliki jenjang pendidikan minimal
sarjana strata (S1). Guru pamong inilah yang mengarahkan mahasiswa untuk
mengenal situasi dan kondisi sekolah/madrasah, membimbing pembuatan perangkat
pembelajaran dan materi ajar, mengatur jadwal pelaksanaan pembelajaran oleh
mahasiswa, mengatur pembagian tugas dalam kegiatan akademik dan ekstrakurikuler
serta melakukan evaluasi atau penilaian terhadap mahasiswa.
1.
Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing
penulis bernama Amzah Selle, M. Pd. adalah
salah satu dosen bahasa Inggris tetap di
STAIN Parepare. Beliau lahir Suppa, 31 Desember
1967. Beliau tinggal di BTN PEPABRI blok F4/22. Beliau merupakan
dosen yang memiliki kharisma dan berwibawa sehingga banyak mahasiswa yang segan
kepada beliau. Latar belakang pendidikan beliau yaitu Strata 2 (Magister), jurusan Tarbiyah di IAIN Alauddin Ujung
Pandang. Beliau ditetapkan sebagai dosen STAIN pada tahun 1992 dan mulai tahun 2010 hingga sekarang jabatan beliau adalah ketua Program studi Bahasa Inggris (PBI). Beliau juga merupakan salah satu
tenaga pengajar di UMPAR (Universtas Muhammadiyah Parepare) mulai tahun 1993.
2.
Guru Pamong
Guru pamong yang
telah mendampingi penulis selama melakukan praktik PPL di sekolah yaitu Ibu Maryati, S. Pd. Beliau lahir di Parepare, 7 Maret
1965 dan bertempat tinggal di Terminal Lapakka, Kel. Bojo Baru. Adapun latar belakang pendidikan beliau akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
Sekolah dasar: SDN 7 Parepare (th.1980)
Sekolah lanjutan pertama: SMP
Negeri 2 Parepare (th.1983)
Sekolah lanjutan atas: SMA
PGRI 1 Parepare (th.1986)
Strata satu: STKIP
Muhammadiyah Parepare (th.1996)
Beliau merupakan
salah satu guru bahasa Inggris yang memiliki kemampuan mengajar yang tidak
diragukan lagi. Beliau telah terangkat menjadi guru sejak tahun 1998 dan telah
memiliki banyak pengalaman mengajar dan pastinya sudah menjadi seorang guru bahasa
inggris yang profesional.
D. Silabus dan Desain Pembelajaran
1.
Silabus
Silabus yang
digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris
di sekolah ini sesuai dengan silabus
yang berasal dari Departemen Pendidikan Nasional berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Dalam silabus ini, skill atau keterampilan yang diterapkan yaitu
mencakup ke empat skill dalam bahasa inggris yang integratif yaitu mendengarkan (listening),
Berbicara (speaking), membaca (reading), dan Menulis (writing). Silabus yang digunakan ini
merupakan silabus yang berkarakter dengan berbasis
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) menggunakan beberapa sumber,
bahan, dan alat pembelajaran yang bisa menjadi alternatif bagi guru untuk
diterapkan atau gunakan dalam pembelajaran.
2.
Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran
merupakan perangkat pembelajaran yang
menjadi rencana dan patokan bagi guru dalam proses pembelajaran. Sebelum
mengajar, seorang guru perlu menyediakan
desain pemblajaran agar proses pembelajaran menjadi terarah dan sistematis.
Dalam desain pembelajaran, tercakup masalah Kompetensi Dasar, Standar
Kompetensi, Indikator pembelajaran, materi-materi pokok yang diajarkan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran,
metode/tekhnik pembelajaran, sumber/referensi dan instrumen penilaian serta
aspek-aspek penilaian selama proses pembelajaran.
Selama praktik
mengajar, Mahasiswa PPL menggunakan rencana proses pembelajaran dengan berbasis
karakter dimana RPP ini dilengkapi dengan sifat-sifat karakter yang dapat
diterapkan oleh guru dan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Satu hal yang menjadi ciri khas dari sekolah berbasis lingkungan hidup
termasuk di SMP Negeri 10 Parepare yakni didalam setiap kompetensi dasar ada
satu atau dua indikator pencapaian hasil belajar dengan berdasar pada materi
lingkungan hidup. Materi-materi ini berintegrasi dengan materi mata pelajaran
sehingga diharapkan siswa selain mampu menguasai bidang studi terkait juga
dapat memperkaya wawasannya mengenai lingkungan hidup serta juga mampu
mengamalkannya.
E. Metode, Strategi dan Pendekatan yang diterapkan
Dalam pembelajaran,
metode, strategi dan pendekatan sangat diperlukan agar proses
pembelajaran menjai efektif, dan menyenangkan serta tidak membosankan bagi
siswa. Metode juga sangat dibutuhkan
untuk membangun motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
Metode, strategi dan pendekatan yang digunakan
oleh Peserta PPL dalam setiap pembelajaran bervariasi dan disesuaikan dengan materi yang dibawakan pada proses
pembelajaran. Diantara beberapa metode,
strategi, maupun pendekatan yang disajikan dalam proses
pembelajaran diantaranya yaitu Contextual Teaching Learning (CTL), Cooperative learning dan Audio-Lingual Method.
F.
Evaluasi Proses
Pembelajaran dan Kegiatan praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
1.
Evaluasi Proses
Pembelajaran
Dalam proses
pembelajaran, tidak terlepas dari yag namanya evaluasi atau penilaian terhadap
hasil dari proses pembelajaran. Tanpa adanya evaluasi yang diawali oleh
penilaian, maka poses pembelajaran tidak akan diketahui apakah tercapai standar
yang seharusnya dicapai dalam suatu mata pembelajaran utamanya pelajaran bahasa
inggris yang diajarkan oleh Mahasiswa PPL. Dengan evaluasi pula seorang guru
akan mampu mengetahui perbedaan kemampuan siswanya serta bisa meningkatkan cara
mengajarnya agar siswa mampu lebih termotivasi untuk belajar dan mengembangkan
kemampuannya.
Selama proses
pelaksanaan pembelajaran, mahasiswa praktek telah melakukan evaluasi dengan
memberikan ulangan harian I untuk kelas VIII.2
Selain itu, mahasiswa PPL juga melakukan
evaluasi dengan menanyakan kepada peserta didik tentang materi yang telah dipelajari.
Hal ini dapat memudahkan mahasiswa PPL untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
peserta didik dalam menangkap pelajaran yang telah disajikan sebelumnya.
2.
Evaluasi Kegiatan
Praktik Pengalaman lapangan (PPL)
Kegiatan PPL yang
telah dilaksanakan kurang lebih dua bulan ini ( 07
Januari – 04 Maret 2013) sangat memberikan banyak
pengalaman dan pengetahuan kepada seluruh peserta PPL baik dari segi pengalaman praktik mangajar maupun dari pengetahuan akan
penyusunan perangkat pembelajaran dan situasi guru yang sebenar-benarnya.
G. Situasi dan Waktu Pelaksanaan
Praktik Pengalaman lapangan (PPL)
Waktu pelaksanaan
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan oleh jurusan Tarbiyah STAIN Parepare dimulai pada tanggal 7 Januari tahun 2013
dengan dimulai kegiatan observasi sekolah selama
sepekan dan penyusunan perangkat pembelajaran
yang juga dilaksanakan selama sepekan
kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelas untuk pembelajaran. Kegiatan ini
berlangsung selama ±2 bulan dengan jumlah pertemuan tatap muka selama 9 kali
pertemuan hingga penarikan pada hari
Senin, tanggal 4 Maret 2013.
BAB IV
PERMASALAHAN DAN
PEMECAHAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
A. PERMASALAHAN PPL
Ada dua faktor yang menjadikan adanya
berbagai permasalahan dalam proses praktik pengalaman lapangan (PPL), yaitu:
1.
Faktor dari dalam
Faktor
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan dalam proses belajar mengajar khusunya penerapan metode dan strategi mengajar sangat dirasakan
oleh peserta PPL, begitu pula dalam penyampaian materi pelajaran dan manajemen kelas.
2.
Faktor dari luar
a. Motivasi siswa
Motivasi siswa
untuk terlibat secara aktif dalam menumbuhkan suasana belajar yang komunikatif
dan produktif masih kurang. Kekurangan ini disebabkan
karena minat belajar bahasa Inggris dari siswa itu
sendiri sangat kurang. Contoh nyata yang didapatkan
penulis adalah hasil beberapa percakapan singkat dengan beberapa siswa VIII.2
yang kesimpulannya adalah bahasa Inggris adalah bahasa yang sulit untuk
dipahamai dan dikuasai.
b. Kesulitan dalam
memilih dan menetukan metode yang tepat.
Kesulitan ini
terjadi karena daya serap siswa berbeda terhadap materi pelajaran. Sebagian siswa memiliki daya serap yang baik terhadap materi
pelajaran, tetapi perlu disadari banyak pula siswa yang
kurang tanggap terhadap materi pelajaran. Hal ini
juga diperparah dengan jumlah siswa yang berjumlah lebih dari 35 orang dengan
ruangan yang cukup sempit (ada beberapa orang siswa yang duduk bertiga) dan jam
pelajaran yang berlangsung pada jam terakhir sehingga banyak siswa yang tidak
mendengarkan guru pada saat menjelaskan akibat ramai dan gerahnya suasana di dalam
kelas. Salah satu contoh penggunaan metode mengajar yang kurang cocok menurut
penulis berdasarkan pengalaman mengajar di kelas VIII.2 yakni
penggunaan games-games yang melibatkan physical
response yang semula dianggap mampu membantu siswa untuk lebih bersemangat
mengikuti pelajaran yang berlangsung serta memfokuskan diri terhadap pelajaran
tetapi pada penerapannya siswa justru menjadi gaduh didalam kelas dan kurang
dapat terkontrol.
B. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
Dalam mengatasi masalah-masalah yang
muncul selama proses kegiatan PPL ini, ada beberapa
pendekatan pemecahan masalah yang dilakukan agar masalah ini
tidak berlarut-larut dan dapat mempermudah jalannya Proses PPL ini. Diantaraya
sebagai berikut :
1. Memberikan motivasi
dan perhatian khusus pada siswa dan selalu memonitor perkembangan belajar
siswa.
2. Menggunakan metode
belajar yang berbeda karena siswa yang dihadapi beragam, dalam hal ini setiap
siswa mempunyai perbedaan yang mendasar termasuk cara belajar.
3.
Mempersiapkan materi pelajaran
yang hendak diajarkan dengan sebaik mungkin dan menentukan metode yang akan
digunakan sehingga proses belajar mengajar berjalan lancar.
4.
Tidak hanya berdiskusi dan
konsultasi dengan dosen pambimbing dan guru pamong
tetapi juga dengan sesama peserta PPL. Karena antara peserta PPL yang satu dengan peserta PPL yang
lainnya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda, maka jika peserta PPL
yang lain mengalami kesulitan sangat perlu diadakan diskusi kecil untuk
membahas kesalahan dan kesulitan yang dialami, karena dengan jalan diskusi maka
diharapkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peserta yang lain tersebut bisa mengatasi kesulitan yang dihadapi
oleh peserta PPL yang bersangkutan.
5.
Mengubah metode proses belajar
mengajar menjadi metode yang lebih bervariasi dan unik maka diharapkan siswa yang bersangkutan akan lebih
berkonsentrasi dan bergairah mengikuti pelajaran.
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) telah memberikan banyak kontribusi bagi seluruh mahasiswa
utamanya penulis dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman untuk menjadi
seorang tenaga pengajar yang handal dan mampu mengatasi masalah-masalah
pendidikan yang dihadapi selama melakukan proses pembelajaran. Sebagai calon
tenaga pendidik, perlu diberikan banyak bekal dan kompetisi yang sangat mendukung
berupa pengalaman dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan beradaptasi
dengan calon peserta didik yang akan dijumpainya kelak.
Dalam Praktik
Pengalaman Lapangan, Penulis dihadapkan pada suatu permasalahan yang bersumber
dari peserta didik tepatnya di SMP Negeri 10 Parepare dan dituntut untuk
memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi agar masalah-masalah seperti ini
kelak akan menjadi suatu gambaran dalam mengatasi masalah peserta didik dan
tidak mengalami kewalahan dalam permasalahan yang serupa.
Mengingat penting
dan sangat bergunanya kegiatan seperti ini maka seluruh mahasiswa yang
merupakan calon tenaga pendidik perlu mengikuti kegiatan seperti ini.
B.
SARAN
Dalam Kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan ini, tentunya mendapatkan hambatan dan pendukung
dalam pelaksanaannya sehingga penulis berinisiatif untuk memberikan saran-saran
yang dapat menjadi pertimbangan untuk
pelaksanaan PPL kedepannya yang lebih baik sebagai berikut :
Panitia PPL:
1.
Peserta Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) sebaiknya dibekali banyak hal baik itu dari materi, metode,
strategi dan hal-hal lain yang dibutuhkan sebelum dilepas ke lokasi PPL seperti
pembekalan yang cukup mengenai cara-cara pembuatan perangkat
pembelajaran, bahan dan media ajar serta hal-hal yang dibutuhkan peserta dalam
pelaksanaan PPL.
2.
Penempatan peserta PPL di
sekolah/madrasah harusnya dapat lebih disesuaikan dengan kualitasnya atau
melalui beberapa pertimbangan-pertimbangan yang lebih matang demi kesiapan para
peserta maupun sekolah itu sendiri.
Sekolah:
1. Akses kepada peminjaman/penggunaan sarana dan prasarana dalam kegiatan
praktek belajar mengajar sebaiknya dapat lebih ditingkatkan lagi.
2. Pemberian arahan-arahan dari para guru-guru maupun pihak-pihak yang ada
didalam sekolah secara berkesinambungan baik itu berupa strategi dan teknik
mengajar maupun arahan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat administrasif agar
nantinya mahasiswa PPL dapat memiliki target dan mencapainya sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh sekolah.
3. Sesuai dengan hasil pengamatan penulis, ada banyak siswa yang memiliki
potensi yang baik dalam mata pelajaran bahasa Inggris oleh karena itu peran
serta dari para guru mata pelajaran dalam hal pengembangan dan eksploitasi
pengetahuan bahasa Inggris siswa sangatlah dibutuhkan. Misalnya dengan
mengadakan English meeting ataupun English club setiap minggunya ataukah
dapat pula berupa kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang minat siswa lebih
mendalam mengenai bahasa Inggris.