Para pakar peneliti sering penelitian memunculkan judul yang memepertentangkan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, namun sebenarnya tidak perlu, terutama untuk menilai mana yang baik. Hal ini penting untuk dipahami, karena apakah sebuah topik itu akan diteliti dengan menggunakan model penilitian kuantitatif atau dengan model penelitian kualitatif, bukan ditentukan oleh kualifikasi penelitinya, akan tetapi ditentukan oleh kondisi objeknya. Sebagi contoh, apabila seorang peneliti, karena tidak mampu menggunakan statistik, kemudian memaksakan diri untuk memilih penelitian kualitatif, padahal objek atau topik penelitia itu seharusnya diteliti dengan menggunakan model penelitian kuantitatif, maka jelas penelitiannya kurang berkualits. Oleh karena itu, sebelum memilih model penelitian, seorang peneliti perlu memahami lebih dahulu liku-liku tiap model penelitian itu.
Untuk bisa mengerti sesuatu objek dalam penelitian, maka peneliti wajib masuk ke dalam lingkungan subjek penelitian (orang yang sedang diteliti). Mereka berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya sedemikian rupa, sehingga mereka mengrti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Para fenomenolog percaya, bahwa pada mahluk hidup tersedia berbagai cara untuk menginterpretasikan pengalaman melalui interaksi dengan orang lain, dan bahwa pengalaman itulah yang membentuk kenyataan.
A.   Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian:
a.    penelitian kualitatif?
b.    Penelitian kuantitatif?
2.    Apakah perbedaan penelitian kulitatif dan kuantitatif?
a.    Penelitian kualitatif
Ada beberapa ahli (pakar) mengemukakan defenisi penelitian kualitatif antara lain:
a)    Menurut Bogdan dan Tailor yang dikutip oleh Moleong menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong,1991:3).
b)    Menurut Kirk dan Miller, yang juga dikutip Moleong, menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetehuan sosial, yang fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang tersebut dalam bahasanya dan peristiwanya (Lexy J Meleong, 1990:3)
c)    Penelititan kualitatif adalah prosedur penilaian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati (Sudarto, 1997: 62)
d)    Penelititan kualitatif adalah penelitian yang bersifat atau memiliki karasteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan kewajaran atau sebagaimana adanya (natural setting) dengan tidak dirubah dalam bentuk simbol atau bilangan, sedangkan perkataan penelitian pada dasarnya berarti rangkaian kegiatan atau proses pengungkapan rahasia sesuatu yang belum diketahui dengan mempergunakan cara bekerja atau metode yang sistematik, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan (Hadani Nawawi dan Mimi Martini, 1994:174)
e)    Penelititan kualitatif adalah suatu konsep keseluruhan untuk mengungkapkan rahasia tertentu, dilakukan dengan menghimpun data dalam keadaan sewajarnya, mempergunakan cara bekerja yang sisitematis, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak kehilangan sifat ilmiahnya atau serangkaian kegiatan atau proses menjaring data/informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan tertentu pada objeknya (Hadani Nawawi dan Mimi Martini, 175-176).
Dari beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Penelitian kualitatif bersifat induktif: penelitian membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yana mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.
b.    Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang kita ketahui.
Ontologi penelitian kuantitatif berpandangan bahwa realitas itu tunggal yang bisa dipisahkan dan dapat diteliti sendiri. Logika yang digunakan adalah logika positivistik dan menghindari sifat-sifat subjektif. Pola pikir yang digunakan ialah pola pikir deduktif yang berusaha untuk memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep yang bersifat umum, yang abstrak untuk mencari hal-hal yang bersifat khusus dari fenomena yang diteliti. 
Kerangka penelitian ini dirumuskan secara spesifik, sebab secara ontologis realitas menurut positivistik dapat dipecah-pecah, dipelajari secara independen, dapat dieliminasikan dari objek lain dan dapat dikontrol.
B.   Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Dilihat dari semua defenisi dan karakteristik dari kedua penelitian tersebut, maka terlihat ada beberapa perbedaan antara kedua penelitian tersebut antara lain:
1.    Penelitian kuantitatif
a.    Penelitian ini melibatkan diri pada perhitungan atau angka/kuantifikasi data.
b.    Penelitian ini melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, maka pengamatan harus mengatahui pap yang menjadi ciri sesuatu itu.
c.    Pendekatan penelitian ini lebih banyak menggunakan logika hipotetiko verificatif, pendekatan tersebut dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis kemudian melakukan pengujian di lapangan.
d.    Penelitian ini lebih menekankan pada indeks dan pengukuran empiris. Penelitian kuantitatif mengetahui apa yang tidak diketahui, sehingga desain yang dikembangkan semuanya merupakan rencana kegiatan yang bersifat apriori dan defenitif.
e.    Dalam pendekatan kuantitatif peneliti dituntut memahami dan menguasai statistik sebagai alat analisis data. Penelitian kuantitatif disebut dengan penelitian ilmiah.
2.    Penelitian kualitatif
a.    Penelitian ini menunjukkan pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum atau jumlah.
b.    Perhatian penelitian ini lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori substantif berdasarkan dari konsep yang timbul dari data empiris. Dalam penelitian kualitatif, peneliti merasa “tidak tahu mengenai apa yang akan ditelitinya”, sehingga desain penelitian yang dikembangan selalu meupakan kemungkinan yang terbuka dengan berbagai perubahan yang diperlukan dan lentur terhadap kondisi yang ada di lapangan pengamatannya.
c.    Penelitian ini tidak mengadakan ukur mengukur dan hitung menghitung terhadap data.
d.    Dala penelitian ini dituntut katajaman dan kecermatan mengamati, mencata suatu proses dan aktivitas yang nampak dalam realita serta menganalisisnya dalam satu kesatuan yang bermakna, membutuhkan kesabaran, ketekunan dan keluwesan dari penelilti dalam melaksanakan penelitian kualitatif ini.
e.    Penelitian kualitatif ini disebut dengan penelitian inkuiri naturalistic atau alamiah.
Secara rinci perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif dituliskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1  Perbandingan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
| penelitian kuantitatif 1.    Ontologi: realitas   tunggal 2.    Logika:   positivistik 3.    Pola pikir:   deduktif 4.    Tujuan: pembuktian   empiris 5.    Desain:   operasionalisasi kosep yang jelas 6.    Strategi:   pengukuran dan kuantifikasi data 7.    Analisis: uji   statistik 8.    Fokus: besaran   kejadian 9.    Instrument: paper   and pencil 10. Paradigma: ilmiah 11. Hasil ilmu:   nomotetik | Penelitian Kuantitatif 1.    Onlologi: realitas   ganda 2.    Logika:   phenomenologik 3.    Pola pikir:   induktif 4.    Tujuan: menyusun 5.    Desain:   Konseptualisasi realita empirik 6.    Strategi: memahami,   mencari makna dibalik data 7.    Analisis: analisis   kualitatif 8.    Fokus: proses dan   makna 9.    Instrument:   peneliti sendiri 10. Paradigma: alamiah 11. Hasil ilmu:   idiografi | 
           Soejono dan Abdurrahman, (1999: 28), memerinci lebih operasional perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif, seperti tabel di baah ini:
Tabel 2 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
| No | Faktor  | Metode kualitatif | Metode Kuantitatif  | 
| 1 | Desain  | -    Umum -         Fleksibel -         Berkembang,   tampil dalam proses penelitian | -       Spesifik,   jelas, terinci -       Ditentukan   secara mantap -       Menjadi   pegangan langkah demi langkah | 
| 2 | Tujuan  | -         Memperoleh   pemahaman, makna “verstehen”. -         Mengembangkan   teori. -         Menggambarkan   realitas yang kompleks  | -       Menunjukan   hubunganantara variabel -       Menguji   teori -       Mencari   generalisasi yang mempunyai nilai predikat | 
| 3 | Teknik Penelitian | -         Observasi,   participant observation -         Terutama   wawancara terbuka. | -       Eksperimen,   survey, observasi terstrukur -       Wawancara   terstuktur | 
| 4 | Instrumen Peneltian | -       Peneliti   sebagai instrument (human instrument) -       Buku   catatan, tape recorder. | -       Tes,   angket, wawancara dan skala -       Komputer,   kalkulator | 
| 5 | Data  | -         Deskriptif -         Dokumem   pribadi, catatan lapangan, ucapan responden, dokumen dll. | -       Kualitatif -       Hasil   pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan   instrumen | 
| 6 | Sampel  | -       Kecil    -       Tidak   representative -       Purpositif | -       Besar -       Representatif -       Sedapat   mungkin random | 
| 7 | Analisis  | -         Tema   menems sejak awal sampai akhir penelitian -        Induktif    -       Mencari   pola | -       Pada   tahap akhir setelah pengumpulan data selesai -       Deduktif -       Menggunakan   statistik | 
| 8 | Hubungan dengan responden | -       Empati,   akrab -       Kedudukan   sama dan setara -       Jangka   lama | -       Berjarak   sering tanpa kontak langsung -       Hubungan   antara penelitisubyek -       Jangka   pendek | 
| 9 | Usulan Desain | -       Singkat   sedikit tanpa literatur -       Pendekatan   secara umum -       Masalah   yang diduga relevan -       Tidak   ada hipotesis -       Fokus   penelitian sering ditulis setelah data dikumpulkan dari lapangan | -       Luas   dan rinci banyak literatur yang berhubunhan dengan masalah -       Prosedur   yang spesifik dan terinci langkah-langkahnya -       Masalah   diuraikan dan ditujukan kepada fokus tertentu | 
Tabel 3 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif menurut Hamidi (2004)
| No | Aspek Pembanding | Penelitian   Kualitatif | Penelitian   Kuantitatif | 
| 1 | Segi Perspektif | Lebih menggunaka pendekatan etik,   dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu   konsep sebagai variable-variabel yang berhubungan, yang berasal dari teori   yang diilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan   indkator-indikatornya. Berdasarkan indikator tersebut dibuat kuesioner,    pilihan jawaban, dan skornya. | Lebih menggunakan perpektif emik.   Penelitidalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci para responden   dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa, pandangan para responden. | 
| 2. | Segi Konsep atau Teori | Bertolak dari konsep (variabel) yang   terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya   melalui kuesioner untuk pengukuran variabel-variabelnya. Secara sederhana   penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (rest) teori. | Bertolak dari penggalian data berupa   pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para   responden bersama peneliti memberi penafsiran sehingga menciptakan konsep   sebagai temuan. Penelitian kuantitaif bersifat mengembangkan, menciptakan,   menemukan konsep atau teori. | 
| 3. | Segi Hipotesis | Merumuskanhipotesis sejak awal, yang   berasal dari teori yang relevan yang telah dipilih | Bia menggunakan hipotesis dan bisa   tanpa hipotesis. Jika ada hipotesis maka hipotesis dapat ditemukan di tengah   penggalian data, kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih   mendalam lagi | 
| 4. | Segi Tehnik Pengumpulan Data | Mengutamakan penggunakan kuesioner   atau angket | Mengutamakan penggunakan wawancara   dan observasi | 
| 5.  | Segi Permasalahan atau tujuan | Menanyakan atau ingin mengetahui   tingkat pengaruh, keeratan korelasi, atau asosiasi antarvariabel atau kadar   satu variabel dengan vara pengukuran. | Menanyakan atau ingin mengetahui   makna (berupa konsep) yang ada dibalik responden dan latar sosial yang   diteliti. | 
| 6. | Segi Tehnik Memperoleh Jumlah (Size) responden  | Responden (sampel)   penelitiankuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif   (perwakilan), dan diperoleh dengan menggunakan rumus, presentase atau   tabel-populasi sampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan data | Jumlah respondennya diketahui ketika   pengumpulan datanya mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari   mewawancarai informan awal atau informasi kunci dan berhenti sampai pada   responden yang kesekian sudah tidak memberikan informasi baru lagi.   Maksudnya, berhenti samapai pada informan yang kesekian ketika informasinya   sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju (snow ball), seba informasi yang   diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan sebelumnya.   Kualitatif jumlah responden atau informannya didasarkan pada suatu proses   pencapaian kualitas informasi. | 
| 7. | Segi Alur Pikir PenarikanKesimpulan | Berproses secara deduktif, yakni dari   penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan. | Berproses secara induktif, yakni   prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup   responden, life story, life sycle, berkenaan dengan topik   atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian   dikategori, diabstraksi, serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.    | 
| 8. | Segi bentuk Sajian Data | Berupa angka atau tabel. | Disajikan dalam bentuk cerita detail   sesuai bahasa dan pandangan responden | 
| 9. | Segi Definisi Operasional | Penelitian kuantitatif mempergunakan   istilah “definisi operasional” yang merupakan petunjuk bagaimana sebuah   variabel diukur, atau menggunakan perspektif etik. Dengan menetapkan definisi   operasional berarti telah menetapkan jenis dan jmlah indikator, yang berarti   telah membatasi subjek penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman, atau   pandangan mereka. | Penelitian kualitatif tidak perlu   menggunakan definisi operasional karena tidak akan mengukur variabel.   Menggunakan perspektif emik. | 
| 10. | Segi Analisis Data | Dilakukan di akhir pengumpulan data   dengan menggunakan perhitungan statistik | Dilakukan sejak awal turun lokasi   melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengansur atau menabung” informasi,   mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi   interpretasi.  | 
| 11. | Segi Instrumen | Instrumennya berupa angket atau   kuesioner. | Instrumen utamanya peneliti itu   sendiri karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para   responden dan aktivitas mereka. Hal ini sangat berguna agar responden sebagai   sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi. | 
| 12. | Segi Kesimpulan | Penarikan kesimpulan dilakukan   sepenuhmya oleh peneliti berdasarkan hasilperhitungan atau analisis statistik | Interpretasi data dilakukan oleh   peneliti melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subek peneliti karena   merekalah yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau   informasi yang telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap   interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tersebut dipilih. Bisa saja konsep tersebut   merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden. | 
DAFTAR PUSTAKA
Kasiram, Muhammad. 2010. Metode Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Yogyakarta: UIN-Maliki Press
Muhajir, Noeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi IV). Yogyakarta: Rake Sarasin
Sukmadinata, Syaodih Nana. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 
Zuriah,Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi. Malang: Bumi Aksara
